Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-blog.html#ixzz2L9qZ7srn S4- Suka Suka Sama Suka: Juli 2013

Selasa, 30 Juli 2013

Jalan Berbeda





JALAN BERBEDA

 

Selamat pagi
Harus semangat menyentuh hari
Dengan mengucap asma Ilahi
Takkan ragu dan miliki diri

Hari ini ingin melihat ukiran senyummu
Senyum yang tegaskan kita menyatu
Syair embun pagi mainkan rindu
Sudahlah pasti kau yang kutunggu

Matahari pagi terbit
Menenggelamkan bulan
Cintaku tak sedikit
Dan penuh ketulusan

Apa kabar kau penghirup embun
Mengisi kehampaan sepi
Menanti hadirku dalam lamunan
Seraut senyum hangat menghiasi

Walau berat terasa
Kau tak mungkin di sini
Di sisiku hampa
Banyak bisik gundah mengiringi

Baiknya ada kata percaya
Walau tak terbukti
 Tapi kita selalu bercerita
Masa bersama akan menanti

Baiknya ada kata setia
Walau tak terlafaz
Tapi setia itu sederhana
Betulkah kau yang pantas

Baiknya ada kata janji
Walau tak bersaksi
Tapi enggan ingkar hati
Bagai dongeng yang fiksi

Kini waktu pagi kita menua
Terkikislah rasa rindu
Luka bosan berdarah
Genggam tak seerat dulu

Terkutuklah keadaan ini
Keadaan tak bersebab
Biar kita pahami
Tanya murung meresap

Jalan mungkin sekrang berbeda
Tapi tertatih di jalanku sendiri tak terampuni
Masih tergambar indah jalan kita bersama
Tiap jengkalnya senyum ini berbagi

Senin, 01 Juli 2013

Pewarnaku

P E W A R N A K U

 

Dulu..
Ada sepasang bola mata menatap ria kepadaku
Ada raut indah bertemu kekasih
Kerut wajah bahagia bila kubalas sembari

Aku rindu, iya rindu
Seorang yg menghampiriku dengan cerianya
Bersuarakan manja berintonasi merdu
Dengan itulah aku mewarna rasa

Dulu aku merasa paling sempurna dengan setia
Kurasa pewarnaku akan selalu ada
Mengisi hari bersama mewarna indahnya suasana
Kurasa dia akan selalu bahagia jika selalu kujaga

Tapi itu tersanggah
Oleh waktu yg semakin menipiskan tintah pewarnaku
Pewarna kini berukir dengan lemah
Terpaksa rintih menemaniku

Apa yg terjadi dengan pewarnaku sekarang
Hamparan dunia tak sanggup kembalikan cerah
Suaranya tak banyak arti indah
Tatap mata kesal bersalah

Maafkan aku pewarna
Jika sekarang kau luka
Aku tau selama ini memaksa
Memaksa warnamu seperti dulu kala

Maafkan diri ini pewarna
Aku egois dalam kata makna
Kejenuhan warnamu itu salahku
Tintahmu habis karena selalu mewarnai hariku

Mungkin kau bosan mendengarkan kata maaf
Tapi memang diri ini naif
Tak sadar pewarnaku kini berubah
Seharusnya, aku memperhatikannya lagi

Untuk pewarna